+ 12 April / 30 Maret (kalender Gereja)
Gereja mula-mula memahami Maria melambangkan Tabut Perjanjian yang baru. Sebagaimana Tabut itu, Maria ialah ciptaan yang mana dapat mengandung Sang Allah Yang Takterkandung. Kitab-kitab Perjanjian Baru tentang Maria mencerminkan kitab-kitab Perjanjian Lama tentang Tabut Perjanjian. Hal ini bukanlah suatu kebetulan saja.
Ketika Maria yang dalam keadaan hamil menjumpai Elisabet saudarinya itu, Elisabet berseru padanya dengan suara nyaring katanya : “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Lukas 1:43)
Ucapan Elisabet itu menunjukkan ada tertulis di kitab Perjanjian Lama dimana Raja Daud bertanya, “Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?” (2 Samuel 6:9)
Hal ini dapat dipahami oleh orang Yahudi waktu itu juga oleh mereka gereja mula-mula.
Ketika melihat lebih dekat lagi kedua kutipan tersebut muncul keserupaan. Ketika Tabut Perjanjian dibawa kepada Daud, dalam kitab itu mengatakan, “Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.” (2 Samuel 6:14)
Dan apa yang terjadi ketika Maria dibawa kepada Elisabet?
“Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” (Lukas 1:41-42)
Anak yang didalam rahim Elisabet adalah St. Yohanes Pembaptis dan seperti (jubah keimaman) efod yang dikenakan Daud, Yohanes Pembaptis memiliki garis keimaman dari Harun. Ketika Tabut dibawakan, Daud menari-nari. Ketika “Tabut Baru” itu dibawa kepada Yohanes, ia melonjak (dalam perut ibunya), penuh sukacita.
Kemudian menurut kitab suci, Tabut itu tinggal selama tiga bulan.
“Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.” (2 Samuel 6:11)
Kita dapat membaca Maria juga tinggal bersama Elisabet selama tiga bulan lalu kembali ke rumahnya.
“Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.” (Lukas 1:56)
Menurut St. Lukas, Allah akan “menaungi” Maria. “Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” (Lukas 1:35)
Ini merupakan bahasa yang serupa digunakan ketika Allah akan “menutupi” Tabut Perjanjian (Keluaran 40:34)
Menjadi jelas ketika melihat apa yang tertulis di kitab-kitab tersebut, bahwasannya St. Lukas tengah menjelaskan Maria sebagai gambaran Tabut Perjanjian. Ini juga menjadi pengajaran para Rasul dan gereja mula-mula sejak mulanya.
_____
ref: