Minggu kedua setelah Paskah : Minggu St. Thomas


Minggu setelah Paskah disebut Minggu St. Thomas. Merupakan minggu kedua atau disebut antipaskah yang menansakan akhir dari masa Minggu Terang / Minggu Gemilang (Bright Week). Secara historis dalam Gereja mula-mula hari ini para baptisan baru melepaskan jubah (baptisannya) dan sekali lagi kembali masuk dalam kehidupan didunia.

Mulai dengan minggu pertama setelah paskah, Gereja mendedikasikan setiap hari Minggu dalam tahun sebagai Minggu Kebangkitan Tuhan. Hari minggu sendiri dalam bahasa Rusia artinya “Kebangkitan” (Воскресенье dari kata Воскресе Voskrese yang artinya ‘bangkit’), dan dalam bahasa Yunani artinya “Harinya Tuhan” (Κυριακή dari kata Κύριε Kyrie yang artinya ‘Tuhan’). Gereja Orthodox mendedikasikan setiap hari Minggu sebagai Kebangkitan Tuhan dimulai pada hari Minggu ini, hari kedelapan dari perayaan paskah (Yohanes 20:26), sebagai penanda akhir Minggu Terang.

[St. Thomas juga diperingati 19 Oktober / 6 Oktober-OC]

Secara liturgis, Gereja memperingati Rasul Thomas yang menjadi saksi kebangkitan Kristus delapan hari kemudian.

Rasul Suci Thomas lahir di kota Pansada di Galilea dan seorang nelayan Mendengar kabar baik Yesus Kristus, dia meninggalkan semua dan mengikuti Dia. Rasul Thomas termasuk dalam jumlah Dua Belas Rasul yang kudus, 12 murid terdekat dari Sang Juruselamat.
Dari catatan Kitab Suci, Rasul Thomas tidak mempercayai laporan dari murid-murid lain tentang Kebangkitan Yesus Kristus: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (Yoh 20:25). Pada hari kedelapan setelah Kebangkitan,Tuhan menampakkan diri kepada Rasul Thomas dan memperlihatkan luka-lukanya. “Ya Tuhanku dan Allahku” – Rasul Thomas berseru (Yoh 20: 28). “Thomas, yang sekali lebih lemah imannya daripada rasul-rasul lainnya, – kata St. Yohanes Krisostomos, – bekerja keras melalui kasih karunia Allah dengan lebih berani, lebih giat dan tanpa lelah dari pada mereka semua, sehingga dia berkhotbah hampir di hampir seluruh bumi, tidak takut untuk mengabarkan Firman Tuhan kepada bangsa-bangsa yang kejam dan bar bar “. Menurut Tradisi Gereja, rasul kudus Thomas mendirikan gereja-gereja Kristen di Palestina, Mesopotamia, Parthia, Etiopia dan India. Mengkhotbahkan Injil membuat rasul menjadi martir. Karena telah mentobatkan istri dan anak gubernur kota Meliapur (Melipur), rasul suci dikurung di penjara, menderita penyiksaan, dan akhirnya ditikam dengan lima tombak, dia telah kembali kepada Tuhan. Bagian dari peninggalan Rasul Suci Thomas ada di India, di Hungaria dan di Athos. Nama Rasul Thomas dihubungkan dengan Ikon Arab Bunda Allah (atau Arapet) (diperingati. 6/18 September).
.
Ada satu perenungan dikutip dari St. Gregorius Agung, Paus Roma (th 590-604), pada peringatan minggu Rasul Thomas :

Thomas, salah satu dari 12 Rasul, tidak bersama dengan mereka, ketika Yesus datang. Ialah satu-satunya murid yang tidak hadir waktu itu; sekembalinya ia mendengar apa yang telah terjadi, tetapi menolak untuk percaya. Tuhan datang kedua kalinya; Tuhan menunjukkan bagian bekas luka di Tubuh-Nya kepada murid yang tidak percaya agar menyentuh, IA mengulurkan tangan-Nya, dan menunjukkan bekas luka-Nya, yang menyembuhkan ‘luka’ ke-tidak percaya-an.

Saudara-saudara terkasih, apa yang engkau lihat dalam peristiwa ini? Apakah engkau benar-benar percaya bahwa itu adalah kebetulan saja bahwa murid yang dipilih ini tidak hadir, kemudian datang dan mendengar, mendengar dan meragukan, meragukan dan menyentuh, menyentuh dan percaya? Itu bukan kebetulan saja tetapi oleh pemeliharaan Allah. Dalam cara yang luar biasa rahmat Allah mengaturkan bahwa murid yang tidak percaya, dengan menyentuh luka tubuh dari Sang Guru-nya, harus menyembuhkan suatu luka ke-tidak percaya-an kita.

Ke-tidak percaya-an Thomas telah melakukan lebih bagi iman kita dibandingkan dengan iman dari para murid lainnya. Saat ia menyentuh Kristus lalu menang dan menjadi percaya, setiap keraguan disingkirkan dan iman kita dikuatkan. Jadi dari murid yang meragukan, kemudian merasakan luka Kristus, lalu menjadi saksi kebangkitan yang sungguh nyata.

Dengan menyentuh Kristus, ia lalu berseru: “Ya Tuhanku dan Allahku.”

Yesus berkata kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.” (Yoh 20:29)

Rasul Paulus berkata: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1)

Hal ini jelas bahwa iman adalah bukti dari apa yang tidak dapat dilihat. Apa yang dilihat memberikan pengetahuan, bukan iman. Ketika Thomas melihat dan menyentuh, mengapa IA mengatakan: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.”?

Karena apa yang dia lihat dan apa yang dia yakini adalah hal yang berbeda. Tuhan tidak bisa dilihat oleh manusia biasa. Thomas melihat manusia, yang ia lalu mengakui-Nya sebagai Tuhan, dan berkata: “Ya Tuhanku dan Allahku”

Dengan melihat, ia lalu percaya; menyaksikan yang ia lihat benar manusia, ia berseru bahwa inilah Allah, Allah yang tidak bisa dia lihat. Berikut ini adalah alasan untuk bersukacita: “Berbahagialah dia yang tidak melihat, namun percaya.”

Disinilah yang dapat menunjuk kepada diri kita sendiri; kita memegang didalam hati kita DIA yang kita sendiri tidak melihatnya dalam daging. Kita termasuk didalam perkataan ini, namun hanya jika kita mengikuti iman kita dengan perbuatan baik. Orang percaya yang sejati mempraktekkan dalam perbuatan apa yang ia percayai. Tetapi orang-orang yang beriman hanya dimulut saja, Rasul Paulus telah mengatakan: “Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia.” (Titus 1:16)

Oleh karena itu Rasul Yakobus mengatakan: “iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26)

Kidung
Kontakion peringatan Minggu Rasul Thomas (irama 8)

Thomas mencucukkan tangannya kedalam lambung-Mu, Ya Sang Pemberi Hidup, Ya Kristus Allah,
Ketika Engkau menampakkan Diri kepada para Rasul-Mu melalui pintu yang telah terkunci.
Ia berseru : “Ya Tuhanku dan Allahku!”

Tinggalkan Balasan