+ diperingati 20 Mei / 7 Mei (kalender Gereja) +
Setelah kematian kaisar Konstantinus Agung, kekuasaan dilanjutkan oleh anaknya Konstantius, yang cenderung mengikuti kesesatan Arius, yang mengingkari kesamaan dzat hakekat Sang Putera dengan Bapa. Dalam menegaskan kembali Iman orthodox, Tuhan menyatakan suatu tanda mujizat di Yerusalem. Pada peringatan Hari Raya Pentakosta, 7 Mei 351, pada waktu jam ketiga di pagi Hari (sembahyang jam ketiga : 9 pagi) diatas langit muncul gambar Salib Kristus, bersinar dengan cahaya tak terkatakan, dan lebih terang dari cahaya matahari. Semua orang yang menjadi saksi peristiwa itu, terkejut dengan rasa takut dan heran. Kemunculan Tanda Salib berawal diatas bukit Golgota, dimana Tuhan telah disalibkan (Mat. 27: 32-33; Yoh. 19: 17, 41; Ibr. 13: 12), dan sampai bukit Zaitun (Yoh. 8:1; 18:1-2), memanjang dari Golgota sejarak 15 stadia. Tanda itu bercampur warna pelangi dan mencuri padangan semua orang. Banyak orang, meninggalkan pekerjaannya, pergi keluar rumahnya dan dengan heran berdiri melihat tanda ajaib itu. Lalu berbondong-bondong orang di Yerusalem dengan gemetar dan sukacita terburu-buru mendatangi Gereja Kebangkitan Suci.
Patriarch Suci Yerusalem pada masa itu, Kirill (350-387) menasehati utusan kaisar Konstantius perihal penyataan mujizat pemunculan Tanda Salib, dan mendesaknya agar kembali kepada Iman Orthodox. Sementara Sozomen, sejarahwan Gereja Mula-mula, memberi kesaksian, bahwa dengan pemunculan mujizat Salib Suci itu banyak diantara orang Yahudi maupun orang-orang Yunani penyembah berhala menjadi beriman, bertobat pada Kristus Allah, Dan memberi diri menerima Baptisan Suci.