Konsili Ekumenis Keempat

+ diperingati 29 Juli / 16 Juli (kalender Gereja)

Konsili Ekumenis Keempat, yang mana dihadiri 630 uskup, diadakan tahun 451 di kota Kalsedon semasa kaisar Marcian (450-457). Kembali pada masa kaisar Theodosius II (408-450), Eusebios – uskup Dorileuseia tahun 408 melaporkan kepada Konsili yang diadakan di Konstantinopel pada masa Patriakh Flavian (+18 Februari), berkaitan dengan seorang dari biara di ibukota, dikenal dengan arkhimandrit Eutykhios, yang dalam melawan ajaran sesat Nestorius – menjadi jauh bertentangan dan mulai memasukkan ajaran bahwa didalam Yesus Kristus kodrat manusia dibawah kesatuan hipostasisnya telah sepenuhnya terserap oleh kodrat Ilahinya, sebagai konsekwensinya maka kehilangan semua karakteristik kodrat manusia, kecuali bentuk yang kasat mata; sehingga setelah kemanunggalan didalam Yesus Kristus ini hanya tertinggal satu kodrat saja (yakni Yang Ilahi), yang mana didalam tubuh yang kasat mata tersebut hidup di dunia, menderita, mati dan dibangkitkan.

Konsili di Konstantinopel mengutuk ajaran baru yang keliru ini. Tetapi Eutykhios mempunyai perlindungan di kala sidang konsili, dan memiliki huhungan dekat dengan Dioskoros, suksesor St. Cyril (+18 Januari) atas tahta-katedra patriarkhat Alexandia.

Eutykhios mengadukan ke kaisar perihal pengutukan ajarannya, dan meminta penghakiman Konsili Ekumenis yang menentang dia, dan Nestorianisme. Untuk memulihkan ketenangan dalam Gereja, Theodosius mengadakan Konsili Ekumenis Keempat tahun 449 di Efesus, yang mana dalam kronik sejarah Gereja, konsili ini disebut ‘konsili para perampok’. Dioskoros, ditunjuk kaisar untuk memimpin konsili tersebut, menggunakan kuasanya untuk mengancam dan dengan paksaan. Eutykhios dipulihkan kemudian St. Flavian yang dikutuk. Tapi kemudian tahun 450 kaisar Theodosius meninggal. Kaisar Marcian menggantikan tahtanya bersama dia saudaranya Pulcheria.

Sebuah Konsili Ekumenis diadakan tahun 451 di Kalsedon. St. Anatolios, patriakh Konstantinopel (+3 Juli) memimpin Konsili. Dioskoros pada sesi pertama di cabut dari posisinya, kemudian di sesi ketiga dikutuk bersama para partisannya. Keseluruhan ada 16 sesi di Konsili tersebut. Para bapa Kalsedon mengumumkan anatema melawan ajaran sesat Eutykhios. Dengan basis Surat dari St. Cyril dari Alexandria dan Paus Leo Agung dari Roma, para bapa Konsili memutuskan: “Mengikuti para bapa suci, kita semua dengan satu keselarasan mengajarkan untuk mengakui satu dan yang sama Sang Putera, Tuhan kita Yesus Kristus, sempurna dalam Keilahian serta sempurna dalam Kemanusiaan, Allah sejati, manusia sejati, Yang padanya berada jiwa dan tubuh, Satu Dzat Hakekat bersama dengan Sang Bapa dalam Keilahian dan Yang dalam kemanusian memiliki dzat hakekat yang sama dengan kemanusiaan kita, didalam segala hal sebagaimana pada kita kecuali dosa, diperanakkan sebelum segala abad dari Sang Bapa dalam Keilahian, yang kemudian lahir bagi kita dan bagi keselamatan kita dari Sang Perawan Bunda Allah Maria dalam kemanusiaan. Kristus Yang sama ini, Sang Putera dan Tuhan, Yang Tunggal Diperanakkan, adalah dalam dua kodrat tidak tercampur-baur, tidak berubah, tidak terbagi, tidak terpisah [dalam Yunani: “asugkhutos, atreptos, adiairetos, akhoristos”; dalam Slavic: “neslitno, neizmenno, nerazdel’no, nerazluchno”], sehingga dengan menggabungnya tidak ada yang dilanggar dalam dua keistimewaan kodratnya, serta yang dengannya terpelihara kekhasan masing-masing kodrat yang menggabung dalam satu Pribadi dan Satu Hypostasis, – tidak terbagi ataupun terpisah menjadi dua pribadi, melainkan Satu dan Yang sama Putera, Yang Diperanakkan, Sang Firman Allah, Tuhan Yesus Kristus, yang sebagaimana dimasa lampau diajarkan para nabi tentang Dia dan yang diajarkan pada kita oleh Tuhan Yesus Kristus, serta sebagai Lambang Pengakuan Iman dari para bapa yang diwariskan pada kita”.

Dalam dua sesi terakhir Konsili, secara resmi diumumkan 30 hukum kanon berkaitan kehirarkian gerejawi dan sejumlah disiplin. Diluar itu, Konsili menegaskan keputusan-keputusan bukan hanya dari tiga Konsili Ekumenis yang sebelumnya, tetapi juga dari Konsili-konsili lokal antara lain: Ancyra, Neocaesarea, Gangra, Antiokia dan Laodikia, yang mana telah ada selama abad ke 4.

_______
(bess-290720)
Ref.:
https://www.holytrinityorthodox.com/iconoftheday/los/July/16-05.htm
https://orthodoxwiki.org/Fourth_Ecumenical_Council

Tinggalkan Balasan