
Keyakinan dalam istilah “Rapture” mengajarkan pada suatu hari, tanpa peringatan, orang-orang Kristen yang telah lahir-kembali akan melayang terangkat naik dari bumi. Diyakininya Allah memindahkan orang-orang pilihanNya dari bumi untuk meluputkan mereka dari tribulasi (kesukaran besar) dari anti-Kristus yang mana akan ditanggung semua yang tinggal di bumi.
Keyakinan ini bertentangan dengan apa yang ada di Alkitab dan tradisi Gereja. “Rapture” yang sebenarnya bukanlah rahasia, yang dimaksud adalah peristiwa agung dan sangat kelihatan daripada Kedatangan Kristus yang kedua pada hari akhir dunia. Jadi bukanlah peristiwa yang tersendiri atau rahasia melainkan peristiwa yang “setiap mata akan melihat” (1Tesalonika 4:16-17; Wahyu1:7).
Kata “rapture” tidak dijumpai dalam Alkitab, namun perhatikanlah 1Tesalonika4:17 dimana St. Paulus mengatakan hal Kedatangan Tuhan kembali “kita yang hidup, yang masih tinggal, …akan diangkat bersama-sama dengan mereka… dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.”
Kalimat “..akan diangkat.. dalam awan” – dalam bahasa aslinya Yunani ἁρπαγησόμεθα (arpagisometha) – terkadang oleh beberapa pihak diterjemahkan sebagai “rapture” (pengangkatan). Istilah tersebut tidak dipahami demikian dalam teologi Orthodox.
Gagasan yang mengatakan rapture tersebut berarti bahwa Kristus secara tak nampak datang untuk mengangkat terlebih dahulu orang percaya secara rahasia, kemudian akan datang kembali lagi pada semua orang – nampak sebagai cerita baru. Belum pernah terdengar gagasan ini sampai John Nelson Darby memformulasikannya di tahun 1800an sebagai bagian pendekatan pemahaman Alkitab, ajaran ini kadang disebut juga “dispensasionalisme”.
Dikatakan tujuan dari ‘rapture’ ini adalah untuk meluputkan orang-orang pilihan dari tribulasi (kesukaran besar) pada akhir jaman. Sedangkan Kristus tidak mengatakan apapun tentang meluputkan siapa saja dari kesukaran. Faktanya, IA mengatakan, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33).
Tidak pernah juga Kristus mengatakan IA akan kembali secara rahasia mengangkat orang pilihan. Melainkan, IA berjanji akan menyertai mereka dalam setiap kesukaran.
“Aku menyertai kamu senantiasa” (Matius 28:20). “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (Ibrani 13:5). IA bahkan menyampaikan hal baik tentang penganiayaan : “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 5:10).
Mereka yang mendukung ajaran Rapture mengatakan bahwa Matius 24:40-41 secara jelas menunjuk hal pengangkatan (rapture) orang benar, “Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”
Akan tetapi, bagian ayat tersebut, menunjuk kepada hal kedatangan Kristus yang kedua dimana IA akan menjadi hakim atas orang yang hidup dan yang mati serta memisahkan yang benar dari yang tidak.
Darby mengajarkan dogma bahwa ketika Alkitab menyatakan bahwa Tuhan akan memerintah di bumi selama seribu tahun (Wahyu 20:4), figur ini diambil secara literal, bukan sebagai tanda kekekalan. Konsili Efesus tahun 431 mengutuk ajaran ini yang disebut Chialiasmos (Millenianisme atau 1000 tahun).
Faktanya, Ketujuh Konsili Ekumenis (tahun 325-787) yang didalamnya telah dijelaskan kebenaran esensial dari iman Kristen tidak pernah menyebutkan rapture. Namun ada saja kalangan orang Kristen yang terus menggunakan bagian ayat Kitab Wahyu tersebut hingga memberikan suatu detail urutan peristiwa apa yang akan terjadi di akhir dunia, meskipun kenyataannya Kristus sendiri telah memperingatkan bahwa tidak ada seorangpun yang tahu tentang hari dan saat Sang Anak Manusia akan kembali (Mat 24:36).
Satu problem besar dari ajaran Rapture ini adalah mengajarkan bukan hanya dua kali kedatangan Kristus, tapi tiga kali – pertama kelahiranNya di Bethlehem; kedua, kedatanganNya untuk mengangkat (rapture) umat yang telah “lahir-kembali”; dan ketiga, kedatanganNya di akhir dunia untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati serta memerintah dalam kemuliaan. Meskipun disebutkan jelas dalam Alkitab hanya dua kali kedatangan Kristus, bukan tiga kali. Kita mempunyai definisi sangat jelas akan hal ini didalam Pengakuan Iman Nikea ” Tuhan Yesus Kristus.. yang akan datang dalam kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Yang KerajaanNya tidak ada akhirnya… Aku menunggu kebangkitan orang-orang mati. Serta kehidupan di jaman yang akan datang.”
“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba… Karena itu berjaga-jagalah, …supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.
… Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!” (Markus 13:32-37)
_____
(bess-150921)
*) diterjemahkan dari tulisan Fr. Anthony M. Coniaris (Saint Mary’s Greek Orthodox Church in Minneapolis, MN), di
https://www.johnsanidopoulos.com/2010/04/rapture-indisputable-christian-heresy.html?m=1
