+ Diperingati 5 November / 23 Oktober (kalender Gereja)
Rasul Yakobus, Saudara Tuhan Yesus – ialah anak dari St. Yusuf yang bertunangan dengan Bunda Maria (+26 Desember). Sejak awal ia adalah seorang Nazir, orang yang mengucapkan nazar memberikan hidupnya untuk Allah (Bilangan 6:1-21). Seorang Nazir berkaul menjaga kemurnian (tidak kawin), menjauhi minuman anggur (minuman memabukkan), tidak makan daging, serta tidak mencukur rambutnya. Nazar orang Nazir ini melambangkan kesucian dan kemurnian, yang diperintahkan sebelumnya oleh Allah Israel. Ketika Sang Juruselamat mulai mengajarkan Kerajaan Allah kepada bangsa itu, St. Yakobus percaya dalam Kristus lalu menjadi rasulNya. Ia dipilih menjadi uskup pertama Gereja Yerusalem. St. Yakobus yang memimpin Konsili para Rasul yang pertama di Yerusalem, ucapannya menentukan (Kisah Rasul 15). Dalam tiga puluh tahunnya sebagai uskup Rasul Yakobus telah membawa banyak orang Yahudi kepada Kekristenan. Karena terganggu akan hal tersebut, orang-orang Farisi dan Ahli Taurat bersekongkol untuk membunuh St. Yakobus. Setelah dibawa keatas atap Bait Yerusalem, mereka meminta dia untuk menyangkali Sang Juruselamat. Akan tetapi sang Rasul Yakobus malah bersaksi, bahwa Kristus adalah Sang Mesias Sejati. Kemudian orang-orang Yahudi itu mendorongnya jatuh kebawah. Sang kudus tidak langsung meninggal, ia berdoa kepada Tuhan bagi musuh-musuhnya, yang pada saat itu langsung melemparinya dengan batu. Kemartiran St. Yakobus terjadi di tahun 63.
Rasul Yakobus yang menyusun Liturgi Suci pertama, yang membentuk dasar liturgi-liturgi, yang disusun St. Basilius Agung dan St. Yohanes Krisostomos. Gereja telah menjaga Surat Epistle Rasul Yakobus, yang termasuk bagian kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Kitab Suci.
Pada tahun 1853 Patriakh Alexandria : Hierotheos mengirim sebagian relik Rasul Yakobus ke Moskow. Gereja membedakan antara Rasul Yakobus Saudara Tuhan Yesus ini dengan St. Yakobus anak dari Zebedeus (+30 April) dan St. Yakobus Alfeus (+9 Oktober).