Biarawati / Suster Pelagia


Biarawati / Suster Pelagia
Diperingati oleh Gereja 8 Oktober / 21 Oktober Penanggalan Masehi
Biarawati Pelagia menjadi Kristen oleh St Nonnos, Uskup Edessa (diperingati Gereja pada hari Sabtu perta perayaan Orthodox Maslenitsa (February 20 2023 – February 26 2023)
Sebelum menerima Baptisan yang menyelamatkan, Pelagia adalah kepala kelompok tari di Antiokhia Palestina, menjalani hidup dalam kesembronoan dan percabulan.
Tetapi suatu kali Pelagia, dengan pakaian elegan, sedang berjalan melewati sebuah Gereja, di pintu dimana St. Nonnos sedang berkhotbah.
Terpesona oleh kecantikan Pelagia dan telah meramalkan keagungan spiritual dalam dirinya, orang suci di selnya berdoa lama kepada Tuhan untuk orang berdosa,
bersedih krena kemiskinan yang menyelimuti jiwanya tidak dapat dibandingkan dengan pakaian yang indah dan kecantikannya.
Pada hari berikutnya, ketika St.Nonnos sedang mengajar di gereja tentang Penghakiman Terakhir yang Mengerikan dan konsekuensinya, Pelagia datang.
Ajaran itu begitu mengesankan baginya, sehingga dengan takut akan Tuhan dan menangis tersedu-sedu, dia memohon kepada St.Nonnos untuk Pembaptisan.
Melihat pertobatan Pelagia yang tulus dan sepenuh hati, Uskup Nonnos membaptisnya.
Pada malam hari iblis muncul menemui Pelagia, mendesaknya untuk kembali ke kehidupan sebelumnya.
Sebagai jawaban atas hal ini, orang suci itu berdoa, menandai dirinya dengan Tanda Salib, dan iblis menghilang.
Setelah mengumpulkan barang-barang berharganya, Santo Pelagia membawanya ke Uskup Nonnos
Uskup menyuruh untuk membagikannya di tengah-tengah orang miskin dengan kata-kata: “Biarlah tersebar dengan bijaksana apa yang dikumpulkan secara ajaib”.
Setelah itu, Santa Pelagia yang berbaju rambut (Cilice) melakukan perjalanan ke Yerusalem ke Bukit Zaitun.
Di sana, sampai ajalnya (457 masehi), dia bertapa dalam pengasingan dengan nama laki-laki Pelagios, dan mencapai karunia-karunia rohani yang agung.

Sumber : © 1996-2001 Fr. S. Janos.

Tinggalkan Balasan