Js. Khariton Sang Pengaku Iman


Jana Suci Khariton Sang Pengaku Iman Kepala Biara Palestina
Diperingati pada tanggal 28 September/11 Oktober

Js. Khariton Sang Pengaku Iman lahir di Ikonium di provinsi Likaonia dan menderita di sana selama penganiayaan terhadap orang Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Aurelian (270-275). Teladan dari Protomartir Thekla (24 September/7 Oktober), yang juga penduduk asli kotanya, mendorongnya untuk mengakui Kristus, karena ia memiliki devosi yang besar kepada Js. Thekla.

Js. Khariton dengan berani mencela dewa-dewa kafir dan dengan teguh mengakui iman pada Allah yang satu dan Benar dan Kristus Sang Juruselamat. Sang Pengaku Iman yang suci ini mengalami penyiksaan kejam tetapi, oleh pemeliharaan Allah, dia selamat. Penganiayaan berakhir setelah kematian Aurelian di tahun 275. Js. Khariton berada di antara banyak orang Kristen yang dibebaskan dari penjara, dan ia memutuskan untuk mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan. Meskipun dia lolos dari maut, dia berduka karena dia belum menerima mahkota kemartiran.

Setelah tiba di Yerusalem untuk berziarah ke tempat-tempat suci, ia jatuh ke tangan para perampok. Mereka mengikatnya dan melemparkannya ke dalam gua, bermaksud untuk membunuhnya nanti. Setelah mereka pergi untuk menemukan orang-orang lain untuk dirampok, orang suci itu berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah berharap untuk dibunuh. Dia tidak meminta Allah untuk membebaskannya, tetapi sebaliknya dia meminta kepada Allah untuk melakukan apa yang Allah inginkan kepadanya.

Pada saat itu seekor ular menjalar masuk ke dalam gua dan mulai minum anggur dari sebuah bejana di sana. Kemudian ia memuntahkan racunnya yang mematikan, meracuni anggur tersebut. Ketika para perampok kembali ke gua, orang-orang jahat itu meminum anggur beracun itu dan mereka semua binasa. Dengan demikian, kehidupan jahat mereka berakhir dengan sempurna. Js. Khariton bersyukur kepada Allah, dan kemudian menyerahkan emas yang dicuri oleh para pelaku kejahatan tersebut dan membagikannya kepada orang miskin, ke Gereja-Gereja, dan ke biara-biara. Dia memulai pertanyaannya di gua tempat penyelamatannya yang ajaib, dan di sana dia membangun sebuah Gereja. Dan akhirnya biara itu didirikan: Pharan Lavra yang terkenal di Palestina. Ketenaran Js. Khariton menarik banyak murid kepadanya. Dia memimpin mereka dengan kasih sayang seorang ayah, dan dia membesarkan mereka sampai derajat kebajikan tertinggi.

Js. Khariton menyusun Aturan ketat untuk biara-nya. Kerinduan untuk suasana kesendirian, Pertapa itu memutuskan mundur lebih jauh ke padang gurun untuk menghindari pujian dari manusia, tetapi dia tidak pernah menolak siapa pun yang mencari bimbingan spiritualnya. Dia mendirikan dua biara lagi: Jericho (disebut Biara Js. Khariton) dan Souk, yang disebut “Lavra tua.” Dia juga membawa banyak orang Yahudi dan orang kafir kepada Iman Kristen

Pada akhir hidupnya, Js. Khariton berjuang di sebuah gua di atas bukit dekat biara Souk, tetapi dia tidak pernah berhenti memberikan bimbingan untuk ketiga biara yang ia dirikan. Dia tertidur di dalam Tuhan secara damai dan pada usia lanjut pada tanggal 28 September/11 Oktober tahun 350.

Menurut Tradisi, Js. Khariton menyusun Aturan Tonsur Monastik. Js. Khariton dimakamkan di Biara Pharan, sesuai dengan keinginannya yang terakhir. Relikwinya yang dipenuhi oleh rahmat dpelihara di Gereja yang dibangun di atas lokasi gua perampok.

Sumber : https://oca.org/saints/lives/2014/09/28/102742-venerable-chariton-the-confessor-the-abbot-of-palestine

Tinggalkan Balasan