Martir Agung Eufemia

+ Diperingati pada 29 September / 16 September (Kalender Gereja)

Martir Agung Eufemia (bahasa Yunani: Εὐφημία), yang dikenal sebagai Yang Terpuji di Gereja Orthodoks mati syahid karena imannya di Kalsedon pada tahun 304M.

St. Eufemia hidup pada abad ke-3 Masehi. Dia adalah putri dari orang tua yang saleh. Ayahnya adalah seorang senator bernama Philophronos dan ibunya adalah Theodosia. Ia dilahirkan di Kalsedon, terletak di seberang Bosporus dari kota Byzantium (Istanbul modern). Dari masa remajanya dia mendedikasikan hidupnya untuk Kristus dan mempraktikkan kebajikan doa, puasa dan kesucian.

Gubernur Kalsedon, Priscus, telah membuat keputusan bahwa semua penduduk kota wajib mengambil bagian dalam pengorbanan kepada dewa berhala Ares. Eufemia ditemukan bersama orang-orang Kristen lain yang bersembunyi di sebuah rumah dan menyembah Allahnya orang Kristen, yang bertentangan dengan perintah Gubernur. Karena penolakan mereka untuk mempersembahkan korban, mereka disiksa selama beberapa hari, dan kemudian diserahkan kepada Kaisar untuk disiksa lebih lanjut. Eufemia, yang termuda di antara mereka, dipisahkan dari teman-temannya dengan harapan bahwa dia mau mengkhianati Kristus jika dia sendirian. Dia dijanjikan kekayaan duniawi tetapi menolak untuk menyangkal Kristus. Dia menjadi sasaran siksaan yang sangat keras, termasuk siksaan roda, dengan harapan menghancurkan jiwanya tetapi roda tersebut secara ajaib berhenti dan Malaikat Tuhan merawat luka-lukanya.

Gubernur kemudian memerintahkan agar orang suci itu dilemparkan ke dalam tungku api. Dua tentara, Victor dan Sosthenes, membawanya ke tungku, tetapi melihat malaikat yang menakutkan dalam api, menolak untuk melaksanakan perintah gubernur dan menjadi orang yang percaya pada Allah yang Eufemia sembah. Dengan berani mengakui bahwa mereka juga adalah orang Kristen, Victor dan Sosthenes dengan berani pergi menuju penderitaan. Mereka dilemparkan ke arena untuk dimakan oleh binatang buas. Selama kemartiran mereka, mereka berseru minta ampun kepada Allah, meminta Dia untuk menerima mereka ke dalam Kerajaan Surgawi. Suara surgawi menjawab tangisan mereka, dan mereka memasuki kehidupan kekal. Namun, binatang buas itu bahkan tidak menyentuh tubuh mereka.

St. Eufemia, yang dilemparkan ke dalam api oleh tentara lain, tetap tidak terluka. Menganggap ini sebagai ilmu sihir, gubernur memerintahkan untuk menggali lubang baru, dan mengisinya dengan pisau, ia menutupinya dengan tanah dan rumput, sehingga martir tidak akan melihat persiapan untuk eksekusi, tetapi di sini juga ia tetap tidak terluka

Akhirnya, mereka menghukumnya untuk dimakan oleh binatang buas di sirkus. Sebelum mati syahidnya, St. Eufemia memohon agar Allah menganggapnya layak menderita karena Nama-Nya, tetapi ketika dia dilemparkan ke arena, tidak ada binatang buas yang menyerangnya. Akhirnya, salah satu beruang betina memberinya luka kecil di kaki, yang darinya mengalir darah murni syahid, dan segera Eufemia Martir Agung yang suci memberikan jiwanya kepada Tuhan. Pada saat kejadian ini terjadi gempa bumi, dan para penjaga serta para penonton berlari ketakutan, sehingga orang tua Jana suci itu dapat mengambil tubuhnya dan dengan hormat menguburnya tidak jauh dari Kalsedon.

Sebuah Gereja yang megah kemudian dibangun di atas makam Martir Agung Eufemia.

Troparion – Irama 4
Eufemia domba Mu berseru padaMu, ya Yesus, dengan suara nyaring: “Aku mengasihiMu, Mempelai Priaku, dan dalam mencari Engkau aku menanggung penderitaan. Dalam baptisan aku disalibkan agar aku dapat memerintah di dalam Engkau, dan aku mati agar aku bisa hidup bersamaMu. Terimalah aku sebagai pengorbanan murni, karena aku telah mempersembahkan diriku dalam kasih. ” Melalui doanya selamatkanlah jiwa kami, karena Engkau penuh belas kasihan!

Kontakion – Irama 4
“Ketika engkau secara sukarela dibesarkan …” engkau menyelesaikan perjuanganmu dengan baik, Eufemia yang terpuji; bahkan setelah kematian, engkau memberikan kesembuhan pada kami untuk pengudusan kami. Kami berdiri di samping relikmu yang mulia untuk menghormati kematianmu yang suci, agar dengan iman kami bisa dibebaskan dari kelemahan alamiaah kami dan untuk mendapatkan rahmat mujizatmu.

_____
alih bahasa oleh Bpk Ireneus Endro.
Ref. :
https://orthodoxwiki.org/Euphemia_the_Great_Martyr

Tinggalkan Balasan