Martir Baru Aquilina dari Tesalonika (1764)


Martir Baru Aquilina dari Tesalonika (1764)

+ Diperingati 10 Oktober / 27 September (kalender Gereja)
Ia tinggal di desa Zangliverion dekat Tesalonika. Sewaktu masih bayi, ayahnya membunuh seorang Turki tetangganya sendiri karena suatu percek-cokan dan, untuk menyelamatkan nyawanya, ia menyangkal iman Kristen. Dengan menambah kemurtadannya ia berjanji nanti ketika anak perempuannya tumbuh besar ia juga akan berpindah meninggalkan Kekristenan. Sementara, Ibu dari Aquilina, tetap teguh pada imannya dalam Kristus, dan telah mengajarkan anaknya sangat mencintai Sang Juruselamat. Ketika Aquilina tumbuh berusia 18 tahun, ayahnya mengatakan sudah tiba waktunya ia harus memeluk Islam; dia kecewa ketika anaknya menjawab bahwa ia lebih baik menderita siksaan daripada harus menyangkali Kristus. Karena takut nyawanya terancam, ayahnya sendiri menyerahlan anaknya ke pihak penguasa Turki. Ketika ancaman-ancaman seperti biasanya dan janji-janji tidak membawa dampak, ia lalu dipukuli secara keji sebanyak tiga kali. Beberapa orang Kristen yang saleh mendapati dan membawanya, dalam keadaan sekarat, kepada ibunya, yang kepadanya ia mengatakan ‘Aku telah melakukan apa yang kau ajarkan, untuk bertahan mengakui iman kita. Kau yakin tidak hal lain lagi yang belum kulakukan?’ Setelah itu, sang Martir suci meninggal. Synaxarion menambahkan, ‘ Ketika tubuhnya dibawa untuk dikuburkan, semua tempat yang dilewatinya berbau harum, dan suatu cahaya terang muncul dari kuburnya diwaktu malam.’

Tinggalkan Balasan