Martir Kudus Longinus, Sang Kepala Prajurit

+diperingati oleh Gereja tgl 29 Oktober (kalender baru) / 16 Oktober (kalender Gereja)+

Martir Longinus Seorang Perwira (Centurion), kepala prajurit Romawi, bertugas di Yudea dibawah Pontius Pilatus. Pada masa itu detasemen tentara ada dibawah komando Longinus, ia yang berdiri di Golgota, di bagian paling dekat dengan kaki Salib Suci. Longinus dan tentaranya adalah saksi mata saat-saat terakhir Kristus di dunia, dan juga saksi dari tanda-tanda kekuasaan besar dan dahsyat yang terjadi pada saat kematian-Nya.

Peristiwa ini mengguncangkan jiwa sang perwira ini. Longinus lalu percaya pada Kristus dan diantara banyak orang disana ia mengaku bahwa, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah” (Mat 27: 54). (Tradisi Gereja mengatakan, Longinus adalah tentara, yang dengan tombaknya menikam lambung Sang Juruselamat yang Tersalib, dan darah dan air yang mengalir dari lambung Itu ia menerima kesembuhan dari penyakit mata yang dideritanya).

Setelah Penyaliban dan Penguburan Sang Juruselamat, Longinus bersama pasukannya berdiri menyaksikan di Makam Kristus. Di sini para prajurit menjadi saksi Kebangkitan Kristus. Orang-orang Yahudi membujuk mereka dengan suap agar memberikan kesaksian palsu bahwa murid-murid-Nya telah mencuri Tubuh Kristus, tetapi Longinus dan pasukannya menolak untuk tergoda oleh emas pemberian orang-orang Yahudi.

Setelah menjadi percaya kepada Sang Juruselamat, para prajurit menerima Baptisan dari para Rasul dan memutuskan untuk meninggalkan jabatan kemiliteran. Longinus meninggalkan Yudea dan memberitakan Yesus Kristus Anak Allah di tanah kelahirannya, di Kapadokia. Dua orang prajurit juga mengikutinya.

Perkataan pekabaran yang berapi-api dari seorang saksi peristiwa-peristiwa besar di Yudea telah menggetarkan hati dan pikiran orang-orang Kapadokia; Kekristenan mulai dengan cepat menyebar di kota dan desa-desa sekitarnya. Setelah mendengar hal itu, para tua-tua Yahudi membujuk Pilatus untuk mengirimkan sekumpulan tentara ke Kapadokia, untuk menangkap dan membunuh Longinus beserta para prajurit yang mengikutnya.

Bala tentara yang dikirim itu tiba di desa asal Longinus; sang mantan perwira itu menemui para prajurit yang datang dan membawa mereka ke rumahnya. Setelah makan, para prajurit memberitahukan tujuan kedatangan mereka, tidak tahu – bahwa sang tuan rumah – adalah orang yg mereka cari itu. Kemudian Longinus dan pengikutnya menunjukkan jatidiri mereka dan meminta bala tentara itu, untuk tetap melakukan apa yang diperintahkan sebagai tugas mereka.

Para prajurit yang bertugas itu ingin mengusahakan untuk membebaskan para orang kudus dan meminta mereka untuk melarikan diri, tetapi para orang kudus ini menolak melakukannya, dan hendak menyatakan keteguhannya untuk menerima penderitaan bagi Kristus. Para martir suci dipenggal kepalanya, dan tubuh mereka dikuburkan di sana dimana mereka membuat kesaksian untuk terakhir kalinya, dan kepala mereka dikirimkan kepada Pilatus.

Pilatus memerintahkan untuk melemparkan kepala para martir di tumpukan sampah di luar tembok kota. Tidak lama setelah itu seorang wanita buta yang datang ke Yerusalem untuk beribadah di tempat suci. St. Longinus menampakkan diri kepadanya dalam sebuah mimpi dan mengatakan bahwa ia harus menemukan kepalanya dan menguburkannya. Ia ‘membawa’ wanita buta itu ke tumpukan sampah tempat penggalan kepala dibuang. Setelah menyentuh kepala sang martir, wanita itu diberikan kesembuhan dari buta nya dan dapat melihat. Ia lalu memberi penghormatan besar serta mengirimkan kepala itu bagi Kapadokia dan menguburkannya.

Kidung

Troparion – Irama 1

Longinus, dikau telah memandang Sang Raja Kemuliaan / yang terpaku di Salib, dan menerangi mereka yang dalam kegelapan. / dikau telah tercerahkan oleh cahayaNya dan menjadi seorang martir / serta menyelamatkan mereka yang berseru : / Kemuliaan bagi Dia yang telah memberimu kekuatan ! / Kemuliaan bagi Dia yang telah mengaruniakanmu sebuah mahkota ! / Kemuliaan bagi Dia yang melaluimu diaanugerahkan kesembuhan bagi semua !

Kontakion – Irama 4

Gereja bersukacita dalam kebahagiaan / di hari peringatanmu yang selalu dikenang, Longinus sang petarung ! / Gereja berseru : “Engkaulah kekuatan dan penopangku, Ya Kristus!”

Tinggalkan Balasan