Nabi Yeremia


+ Diperingati pada 14 Mei / 1 Mei (Kalender Gereja)

Nabi Suci Yeremia, salah satu dari empat nabi Perjanjian Lama yang agung, adalah putra imam Helkiah dari kota Anatot di dekat Yerusalem, dan ia hidup 600 tahun sebelum Kelahiran Kristus, di bawah pemerintahan raja Israel Yosia dan empat penggantinya. Dia dipanggil untuk tugas kenabian pada usia lima belas tahun, ketika Allah menyatakan kepadanya bahwa bahkan sebelum kelahirannya Allah telah memilihnya untuk menjadi seorang nabi. Yeremia menolak, dengan alasan masih muda dan kurangnya keterampilan berbicara, tetapi Tuhan berjanji untuk selalu bersamanya dan menjagainya.

Dia menyentuh mulut orang yang dipilihNya dan berkata, “Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.” (Yer. 1: 9-10). Sejak saat itu Yeremia bernubuat selama dua puluh tiga tahun, mengecam orang-orang Yahudi karena meninggalkan Allah yang benar dan menyembah berhala, menubuatkan kesedihan dan perang yang menghancurkan. Dia berdiri di dekat gerbang kota, dan di pintu masuk Bait Allah, di mana-mana di setiap orang-orang berkumpul, dia menasihati mereka dengan sumpah serapah dan seringkali dengan air mata. Namun, orang-orang mengejek dan melecehkannya, dan mereka bahkan mencoba membunuhnya.

Menggambarkan bagi orang Yahudi perbudakan atas mereka di masa yang akan datang kepada raja Babel, Yeremia pertama-tama meletakkan di lehernya sendiri sebuah kayu, dan kemudian sebuah kuk besi, dan dengan demikian ia berkeliling di antara orang-orang. Marah pada nubuat mengerikan dari sang nabi, para penatua Yahudi melemparkan Nabi Yeremia ke dalam lubang yang penuh dengan makhluk mengerikan, berlendir, di mana ia hampir mati. Melalui perantaraan Habdemelek, seorang pejabat kerajaan yang takut akan Tuhan, nabi itu ditarik keluar dari lubang, tetapi dia tidak menghentikan nubuatnya, dan karena ini dia dibawa ke penjara. Di bawah raja Yahudi Zedekia, nubuatnya digenapi.

Nebukadnezar datang, membantai banyak orang, membawa sisa-sisa ke penawanan, dan Yerusalem dirampok dan dihancurkan. Nebukadnezar membebaskan nabi dari penjara dan mengizinkannya tinggal di tempat yang diinginkannya. Nabi tetap berada di reruntuhan Yerusalem dan meratapi kemalangan bangsanya. Menurut Tradisi, Nabi Yeremia mengambil Tabut Perjanjian dengan Loh Batu Hukum dan menyembunyikannya di salah satu gua Gunung Nabath (Nebo), sehingga orang-orang Yahudi tidak lagi dapat menemukannya (2 Makabe. 2). Setelah itu, Tabut Perjanjian yang baru dibuat, tetapi tidak memiliki kemuliaan yang sama dengan yang pertama.

Di antara orang-orang Yahudi yang tersisa di tanah air mereka segera muncul bentrokan di antara mereka sendiri: Hodoliah, raja muda Nebuchadnezzar, dibunuh. Orang-orang Yahudi, karena takut akan kemarahan Babilon, mereka memutuskan untuk melarikan diri ke Mesir. Nabi Yeremia tidak setuju dengan niat mereka, menubuatkan bahwa hukuman yang mereka takuti akan menimpa mereka di Mesir. Akan tetapi, orang-orang Yahudi tidak mau mendengarkan nabi itu, dan membawanya dengan paksa, mereka pergi ke Mesir dan menetap di kota Tathnis. Di sana nabi hidup selama empat tahun dan dihormati oleh orang Mesir, karena dengan doanya ia membunuh buaya dan makhluk-makhluk lain yang merasuki daerah ini. Ketika Yeremia bernubuat bahwa Raja Babilon akan menyerang Mesir dan memusnahkan orang-orang Yahudi yang tinggal di sana, orang-orang Yahudi membunuhnya. Pada tahun yang sama nubuat orang suci itu terpenuhi. Ada tradisi bahwa 250 tahun kemudian, Alexander Agung memindahkan relikwi Nabi Suci Yeremia ke Aleksandria.

Nabi Yeremia menulis Kitab Nubuatnya dan juga Kitab Ratapan tentang kehancuran Yerusalem dan Pengasingan. Masa-masa di mana dia hidup dan bernubuat dijelaskan dalam 4/2 Raja-Raja (Bab 23-25) dan dalam Kitab II Tawarikh (36:12) dan dalam 2 Makabe (Bab 2).

Dalam Injil Matius dikatakan bahwa pengkhianatan Yudas telah dinubuatkan oleh Nabi Yeremia, “Dan mereka mengambil tiga puluh keping perak, harga dirinya yang telah ditetapkan harganya oleh para putra Israel, dan mereka memberikannya untuk tanah tukang periuk, seperti yang diarahkan Tuhan kepadaku ”(Mat 27: 9-10). Mungkin ini yang dimaksudkan di Yeremia 32: 6-15.

Bahkan setelah kematiannya, Nabi Yeremia dianggap sebagai pelaku mujizat. Debu dari makamnya dipercaya dapat menyembuhkan gigitan ular, dan banyak orang Kristen berdoa kepadanya untuk tujuan ini.

________
alih bahasa oleh : Bpk. Ireneus Endro.
ref:
https://oca.org/saints/lives/2012/05/01/101254-prophet-jeremiah

Tinggalkan Balasan