
+ diperingati 26 September / 13 September (kalender Gereja)
Peringatan dibangunnya kembali gereja Kebangkitan Kristus di Yerusalem diselenggarakan pada saat konsekrasi Gereja tersebut, dibangun oleh St. Konstantinus Agung, dan ibunya ratu Helena.
Setelah peristiwa sengsara Kristus dan penyalibanNya, tempat suci dimana Kristus disalib dihancurkan. Ketika Titus, kaisar Romawi, di tahun 70 menghancurkan Yerusalem, ia meratakan kota itu dan menghancurkan Bait Suci Salomo di gunung Moria, ‘tidak satu batupun dibiarkan terletak di atas batu yang lain’ seperti telah dinubuatkanNya sewaktu berbicara kepada para MuridNya (Matius 24:1-2). Di waktu kemudian, masa kaisar Adrian (117-148) dibangun sebuah kota baru di Yerusalem yang telah dihancurkan Titus dan menamainya Aelia Adriani (Aelia Capitolina) serta melarang keras menyebut kota itu dengan nama lamanya (Yerusalem). Ia memerintahkan di tempat Makam Suci Kristus itu ditimbun tanah dan batu lalu diatasnya didirikan sebuah berhala; dan di Golgota dimana Kristus disalibkan, di tahun 119 dibangun sebuah kuil didedikasikan untuk dewi Venus. Didepan patung-patungnya tempat dipersembahkan korban juga ritus-ritusnya. Di Betlehem, tempat dimana Sang Juruselamat dilahirkan, atas perintah kaisar didirikan berhala Adonis. Ia melakukan semua itu dengan tujuan supaya semua orang dapat melupakan seluruhnya tentang Kristus Sang Juruselamat dan tidak ada lagi ingatan tempat-tempat dimana ia pernah tinggal, singgah, mengajar, menderita dan bangkit dalam kemuliaan.
Ketika tiba masa berkuasanya St. Konstantinus Agung (306-337), kaisar Romawi yang pertama kali mengakui Kekristenan sebagai agama, ia bersama ibunya yang saleh Helena, mengeluarkan keputusan membangun kembali kota Yerusalem dan di tempat dimana Kristus menderita dan bangkit didirikan bangunan-bangunan baru, kembali untuk peringatan akan Sang Juruselamat kemudian di konsekrasi. Ratu Helena yang pergi ke Yerusalem dengan emas berjumlah banyak, St. Konstantinus menulis surat ke Patriakh Makarios I (313-335), dimana ia meminta beliau untuk memimpin semua tugas-tugas pembaharuan tempat-tempat suci Kristen. Setibanya ratu Helena di Yerusalem, dihancurkanlah semua berhala-berhala pagan dan tempat-tempat yang telah dicemari di konsekrasi kembali. Ia sangat ingin mencari Salib Tuhan Yesus Kristus dan memerintahka menggali tempat itu, dimana didirikan kuil Venus. Disana ditemukanlah Makam Suci yang tertimbun dan Golgota (Tempat Tengkorak), tidak jauh dari sana mereka menemukan tiga salib dan paku-paku. Untuk menemukan salib yang mana dibaringkan Tubuh Juruselamat, Patriakh Makarios memerintahkan supaya disentuhkan ke orang yang sudah mati, yang tengah dibawa ke tempat pekuburan. Ketika Salib Kristus disentuhkan ke orang mati tersebut, ia hidup. Dengan sukacita besar ratu Helena dan Patriakh Makarios meninggikan Salib Sang Pemberi hidup dan menunjukkan ke semua orang yang berdiri disekitarnya.
Ratu Helena segera memerintahkan pembangunan gereja besar, yang menyimpan didalam temboknya tempat Golgota dimana Kristus Disalibkan, yang letaknya berdekatan, sebagaimana dikatakan Rasul Yohanes : “Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.
Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.” (Yohanes19:41-42). Gereja Kebangkitan dibangun 10 tahun lamanya, dan ratu Helena sampai akhir hidupnya tidak dapat menyaksikan selesainya pembangunan. Setelah kembali ke Konstantinopel ia meninggal tahun 327. Waktu setelah kedatangannya di Yerusalem ia membangun gereja-gereja di Betlehem, bukit Zaitun, Getsemane dan di banyak tempat, yang terhubung dengan kehidupan Sang Juruselamat dan peristiwa-peristiwa penting di Kitab Perjanjian Baru.
Penyelesaian pembangunan gereja Kebangkitan Kristus yang disebut “Martyrion”, untuk memperingati penderitaan Kristus di Salib, bertepatan dengan Konsili Pertama di Tyre, juga dengan 30 tahun kekuasaan St. Konstantinus Agung. Dimana konsekrasi gereja tersebut pada 26 Sept /13 Sept 335 berlangsung sangat khidmat. Pada waktu konsekrasi diselenggarakan itu hadir para hirarki Gereja dari banyak negeri: Bythinia, Trakea, Sisilia, Kapadokia, Syria, Mesopotamia, Fenisia, Arabia, Palestina dan Mesir. Pada hari ini juga diperingati konsekrasi kota Yerusalem.
