Pada Sabtu ke 5 Puasa Agung Pra Paskah, Sabtu Akhatist, kita memperingati Ikon Theotokos “Pujian kepada Sang Perawan” (Laudation of the Virgin).
Pada tahun 625, ketika kaisar Heraklius berperang melawan Persia, Khan mengirim tentaranya menyerang Konstantinopel melalui darat dan laut. Patriakh Sergius meminta rakyat tidak putus asa, melainkan percaya kepada Allah.
Sebuah prosesi diadakan disekeliling kota dengan Kayu Salib Tuhan, jubah Sang Perawan, Ikon Sang Juruselamat yanh tak-terbuat oleh tangan, Ikon Theotokos-Hodegetria. Sang Patriakh mencelupkan jubah Sang Perawan kedalam air laut, kemudian tentara penjaga kota dapat memukul mundur pasukan angkatan laut Khan. Air lautan menjadi sangat bergolak sehingga banyak kapal musuh tenggelam. Pasukan penjajah menyerah, dan rakyat Konstantinopel mebgucap syukur kepada Allah serta kepada Bunda Allah Yang Termurni.
Pada dua peristiwa lain, tahun 655 dan 705, Theotokos melindungi kota dari penjajahan Saracen. Sebuah hari perayaan diadakan didedikasikan untuk Pujian kepada Sang Perawan dalam rangka memperingati kemenangan-kemenangan ini. Akathistos kepada Sang Bunda Allah diyakini berasal dari periode ini, dan penggunaannya telah menyebar dari Konstantinopel ke seluruh negeri Orthodox.
Ikon yang mana Akathist dikidungkan diserahkan ke biara Dionysiou di Gunung Athos oleh kaisae Alexius Comnenos. Disana, ikon tersebur mulai mengalirkan minyak narwastu. Dari sana terdapat setidaknya tiga salinan ikon yang mengalirkan mujizat di Rusia sebelum terjadinya Revolusi.
Ikon tersebut menunjukkan Sang Bunda Allah duduk di sebuah tahta, dan dikelilingi oleh para Nabi dengan gulungan-gulungan kitab.
_______
(bess160421)
Ref.: https://www.oca.org/saints/lives/2020/04/04/17-5th-saturday-of-great-lent-of-the-akathist-to-the-theotokos