St. Boris dan Gleb, Sang Martir

(Diperingati setiap tanggal 24 Juli Kalender Gereja Purba, atau 6 Agustus pada kalender yang kita pakai sekarang)

St. Boris dilahirkan di akhir abad kesepuluh. Ia dan saudaranya Gleb adalah anak dari St. Vladimir dari Kiev; Raja Kristen pertama di Rusia. Sebelum menjadi Kristen Ayah mereka mempunyai banyak isteri. Namun Sesudah dibabtis, Vladimir hidup sebagaimana diajarkan Yesus dalam Injil. Pangeran Boris dan Gleb adalah anak Vladimir dari isterinya yang seorang Kristen bernama Anna. Mereka semua adalah orang-orang Kristen yang saleh.

Dalam upaya mendapatkan kekuasaan yang terlebih besar setelah Raja Vladimir wafat, putera sulungnya menyusun rencana untuk membunuh Boris dan Gleb. Boris diperingatkan mengenai hal ini sewaktu ia kembali bersama pasukannya dari suatu pertempuran melawan suku-suku pengembara. Para prajurit serta-merta bersiap untuk membela Boris dari saudara sulungnya, tetapi Boris melarang. “Adalah lebih baik jika aku saja yang mati,” katanya, “daripada banyak orang harus mati.”

Maka, ia menyuruh para prajuritnya pergi sementara ia duduk sendirian menanti. Sepanjang malam ia merenungkan para martir yang tewas dibunuh oleh kerabat dekatnya sendiri. Ia merenungkan betapa kosong jadinya hidup ini jika kita mengutamakan hal-hal duniawi. Yang utama, menurut pendapatnya, adalah perbuatan-perbuatan baik, kasih sejati dan iman yang benar. Ketika pagi tiba, para pembunuh yang disewa kakaknya tiba dan mulai menyerangnya dengan tombak. Boris tidak melawan, ia mengampuni mereka dan menyambut kematiannya dengan penuh kedamaian. Setelah Boris, kakaknya Gleb juga dibunuh tak lama sesudahnya.

Hanya beberapa tahun setelah wafat mereka, masyarakat Rusia mulai pergi berziarah ke makam kedua bersaudara ini. Banyak mukjizat terjadi pada makam mereka. St. Boris dan Gleb disebut martir sebab mereka menerima kematian seperti Kristus, mengurbankan diri demi kebaikan seluruh rakyat Rusia sehingga tidak terjadi perang saudara. Mereka menerima kematian tanpa mempertahankan diri dengan kekerasan. Mereka wafat pada tahun 1015.

Disalin dari :
https://m.facebook.com/GerejaOrthodoxIndonesia/posts/2038744569493143?locale2=hi_IN&_rdr

Tinggalkan Balasan