St. Kornelius, Sang Perwira Pasukan Italia

+ diperingati 26 September / 13 September (kalender Gereja)

Imam-martir Kornelius, Perwira Pasukan Romawi: setelah penderitaan Kristus di Kayu Salib dan KenaikanNya ke Surga, ada seorang perwira pasukan Italia yang tinggal di Kaisarea – Palestina, yang sebelumnya tinggal di Trakea – Italia. Sekalipun beragama pagan, ia disebut sebagai seorang yang saleh dan berbuat baik, sebagaimana kesaksian tentang dia oleh St. Lukas Penginjil (Kisah Rasul 10:1). Tuhan melihat kebajikan hidupnya dan membimbing dia kepada pengertian kebenaran melalui cahaya iman dalam Kristus.

Suatu ketika Kornelius tengah berdoa di rumahnya. Malaikat Allah menampakkan diri padanya dan berkata, doanya telah didengar dan diterima oleh Allah, lalu memerintahkan dia mengirimkan utusannya ke Yope menemui Simon, yang disebut Petrus. Segera Kornelius menjalankan perintah itu.

Sementara mereka yang diutus dalam perjalanan dikirim ke Yope itu, Rasul Petrus tengah berdoa, dimana ia mendapat penglihatan: tiga kali – tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung (Kisah Rasul 10). Ia mendengar suara dari Surga, memerintahkan dia memakan semuanya. Setelah ia menolak sang rasul mendapatkan balas: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram” (Kisah Rasul 10:15). Dengan penglihatan tersebut Tuhan bermaksud memerintahkan Rasul Petrus pergi mewartakan Firman Allah kepada para penyembah berhala.

Ketika Rasul Petrus yang disertai utusan yang dikirim menemui dia tiba di rumah Kornelius, ia diterima dengan sukacita besar dan dihormati tuan rumah bersama sanak saudara dan sahabat-sahabatnya. Kornelius berlutut dihadapan sang rasul dan memintanya diajarkan jalan keselamatan. Sang rasul kemudian mengajar dia kehidupan Yesus Kristus semasa di dunia, tentang mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dikerjakan oleh sang Juruselamat, tentang penderitaanNya, pengajaran tentang Kerajaan Surga, kematianNya di Kayu Salib, Kebangkitan dan KenaikanNya ke Surga. Oleh rahmat dan karunia Roh Kudus, Kornelius percaya kepada Kristus dan dibaptiskan bersama dengan semua sanak saudara dan sahabatnya. Ia menjadi yang pertama dari antara penyembah berhala yang menerima Baptisan.

Ia mengundurkan diri dari jabatannya dan pergi mewartakan Injil bersama dengan Rasul Petrus yang dikemudian waktu mengangkatnya sebagai uskup.

Ketika Rasul Petrus, bersama dengan yang mendampinginya St. Timotius dan Kornelius, berada di kota Efesus, ia mendapati suatu pemyembahan berhala yang amat kuat di kota Skepsis. Di kota itu tinggal seorang bangsawan bernama pangeran Demetrios, yang terpelajar dalam filsafat Yunani, ia sangat membenci Kekristenan dan ia menyembah berhala, utamanya Apollo dan Zeus. Setelah mendapati kedatangan St. Kornelius di kota itu, ia memanggilnya dan menanyakan tujuan apa kedatangannya. St. Kornelius menjawab, bahwa kedatangannya untuk memerdekakan dia dari kegelapan ketidak-tahuan dan membimbing dia kepada Terang Sejati. Sang pangeran, tanpa memahami maksud apa yang dikatakannya, marah dan meminta dia menjawab beberapa pertanyaan. Ketika Kornelius menjelaskan, bahwa ia melayani Tuhan dan oleh karena itulah ia datang untuk mengumumkan Kebenaran, sang pangeran tersebut semakin marah dan meminta Kornelius memberi korban kepada berhala-berhala. St. Kornelius meminta ditunjukkan dewa-dewanya.

Ketika ia masuk ke kuil berhala, Kornelius menghadap ke Timur dan berlutut, ia naikkan doa kepada Tuhan. Kemudian terjadilah gempa bumi, dan di tempat kuil Zeus dan berhala-berhala yang ada disana menjadi hancur. Semua penduduk yang menjadi saksi peristiwa itu ketakutan. Sang pangeran itu menjadi sangat jengkel dan mulai bersepakat bersama yang disekitarnya, bagaimana menghancurkan Kornelius. Mereka mengikat St. Kornelius dan membawa dia ke penjara dimalam itu. Kemudian para bawahan bangsawan itu mengabarkan berita duka bahwa isteri dan anaknya mati tertimpa dibawah reruntuhan kuil. Namun beberapa saat kemudian salah satu pendeta pagan, bernama Barbates, mengabarkan bahwa ia mendengar suara istri dan anaknya disekitarab reruntuhan kuil tersebut dan mereka terdengar memuji Allahnya orang Kristen.

Sang pendeta pagan tersebut meminta agar St. Kornelius dibebaskan sebagai terima kasih atas karya mujizat yang dilakukannya, sehingga istri dan anak sang bangsawan itu bertahan hidup. Sang bangsawan itu bersama semua yang memasukkan dia ke penjara kemudian menyatakan bahwa ia percaya dalam Kristus dan meminta agar ia menyelamatkan istri dan anaknya yang tertimpa reruntuhan kuil. Oleh doanya mereka yang menderita diselamatkan. Setelah itu pangeran Demetrios, bersama sanak saudara dan sahabat-sahabatnya itu menerima Baptisan suci. St. Kornelius tinggal di kota itu untuk waktu yang lama, membawa para penduduk pagan kepada Kristus, dan dikemudian waktu mengangkat Eunomios menjadi romo presbyter untuk pelayaanan ibadat Ilahi. St. Kornelius meninggal di usia lanjut dan ia dikuburkan tidak jauh dari kuil berhala yang pernah diruntuhkannya.

____
(bess-260920)
Ref.:
https://www.holytrinityorthodox.com/iconoftheday/los/September/13-02.htm
http://orthochristian.com/97347.html

Tinggalkan Balasan