Yang Suci dan Benar: St. Yoakim dan St. Anna

+diperingati oleh Gereja 22 September / 9 September (kalender Gereja)+

Setelah sebelumnya 21 September (kalender baru) Gereja memperingati Kelahiran Sang Theotokos Tersuci, Yang Selalu Perawan, Maria. Pada 22 September, Gereja memperingati Yang Suci dan Benar St. Yoakim dan St. Anna (Hana) yang adalah orang tua dari Sang Theotokos.

St. Joakim ialah putra dari Barpathir, memiliki garis keturunan Raja Daud, kepada siapa Allah telah menyatakan bahwa dari garis keturunannya akan lahir Juruselamat dunia. St. Anna (Hana) adalah putri dari Matthan dan melalui garis keturunan ayahnya dia berasal dari suku Lewi, dan melalui ibunya – dari suku Yehuda. Mereka tinggal di Nazaret di Galilea. Mereka tidak memiliki anak hingga di usia tua, inilah yang mendukakan mereka. Mereka harus hidup menahan ejekan dan cemoohan, karena pada masa itu dianggap sebuah aib bila tidak memiliki keturunan. Meskipun demikian mereka tidak pernah mengeluh dan terus-menerus bertekun dalam doa kepada Allah, dengan penuh kerendah-hatian tunduk pada kehendak Allah.

Pada suatu perayaan besar menurut tradisi Yahudi, St. Yoakim pergi ke Yerusalem untuk memberikan persembahan bagi Allah namun tidak diterima oleh sang imam, Ruben, yang memandang bahwa seorang pria yang belum memiliki keturunan dipandang tidak layak untuk mempersembahkan korban kepada Allah. Ini sangat menyakitkan bagi seorang tua seperti St. Yoakim, dan ia, memandang dirinya yang paling berdosa, ia lalu memutuskan tidak kembali pulang, tetapi untuk tinggal menetap dalam kesendirian di tempat yang terpencil. Istrinya, St. Anna, setelah mengetahui penghinaan yang telah dialami suaminya, dalam doa dan puasa, serta kesedihan berdoa kepada Allah agar dikaruinakan keturunan bagi mereka. Dalam penyendiriannya dan dengan puasa sang Janasuci Yoakim juga memohon kepada Allah untuk dikaruniakan keturunan. Dan doa yang terungkap dari pasangan suci ini didengar Allah: seorang malaikat (Gabriel) mengirimkan pesan kepada mereka, bahwa akan lahir dari mereka seorang Putri, Yang melaluinya semua manusia akan diberkati. Atas permintaan Malaikat Surgawi Sang Pengemban Pesan ini, St. Yoakim dan St. Anna berjumpa di Yerusalem, di mana melalui janji Allah lahir bagi mereka seorang Putri, bernama Maria (Sang Theotokos).

St. Yoakim meninggal dunia beberapa tahun kemudian setelah Penyerahan Sang Theotokos ke Bait Suci (Entrance of the Theotokos into the Temple, diperingati oleh Gereja 21 November), pada usia 80 tahun. Kemudian St. Anna meninggal pada usia 70, dua tahun setelahnya, setelah menghabiskan waktu di Bait Suci bersama putri nya.

Tinggalkan Balasan