
+ 19 Agustus / 6 Agustus (kalender Gereja)
Peringatan Transfigurasi Kristus di gunung Tabor merupakan salah satu perayaan besar Gereja Ortodoks, yang diperingati 19 Agustus / 6 Agustus (kalendar Gereja).
Kristus pergi ke gunung Tabor bersama murid-muridnya : Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Para Murid tersebut menjadi saksi Kristus dimana IA nampak berubah (transfigurasi) saat mereka menyaksikan cahaya yang mulia. Di sana nampak Elia dan Musa, berbicara dengan Kristus. Para murid itu menjadi sangat takjub dan takut.
Peristiwa ini menunjukkan keilahian Kristus, sehingga para murid akan mengerti setelah Kenaikan-Nya bahwa Dia benar-benar adalah pancaran kebesaran Sang Bapa, dan bahwa Sengsara-Nya bersifat sukarela (Markus 9:2-9). Peristiwa Transfigurasi dicatat dalam Matius 17: 1-8, Markus 9: 2-9, Lukas 9: 28-36, dan II Petrus 1: 16-19.
Kristus ketika berada di antara mereka telah berbicara tentang Kerajaan dan KedatanganNya yang kedua dalam kemuliaan, dan untuk menyingkirkan dari segala kemungkinan keraguan dari hati mereka akan hal Kerajaan dan menambahkan bagi iman mereka akan apa yang ada di masa mendatang melalui prafigurasi ini, Kristus membawa mereka ke Gunung Tabor menjadi saksi penglihatan yang indah tentang kemuliaan-Nya, serta bayangan akan Kerajaan Surga.
Demikian Peristiwa Transfigurasi dipandang sebagai suatu prafigurasi Kebangkitan Tuhan dan Kedatangan Kedua-Nya. Dalam bayangan Kemuliaan di masa mendatang yang dirayakan dalam Pesta ini, Gereja menghibur anak-anaknya dengan menunjukkan kepada mereka bahwa meski dalam keadaan penderitaan dan serba kekurangan dalam kehidupan duniawi yang sementara ini, Kemuliaan berkat yang kekal akan bersinar; dan bahkan tubuh orang-orang benar akan berpartisipasi (sebagaimana disaksikan dalam Transfigurasi Kristus). Peringatan Transfigurasi dirayakan pada 6 Agustus (kalender Gereja), 40 hari sebelum Perayaan Peringatan Pengangkatan Salib Suci (14 September, kalender Gereja). Sebagaimana Petrus, Yakobus, dan Yohanes menjadi saksi Transfigurasi sebelum penyaliban Kristus, sehingga mereka dapat mengetahui siapa Dia yang hendak menderita bagi mereka, Gereja menghubungkan kedua perayaan ini untuk membantu umat beriman memahami misi Kristus dan bahwa penderitaannya bersifat sukarela.
Dalam Transfigurasi, para rasul melihat kemuliaan Kerajaan Allah dalam pribadi Kristus mereka menyaksikan sendiri “..seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia” (Kolose 1:19-20).
Mereka menyaksikan peristiwa ini sebelum Penyaliban, sehingga dalam peristiwa Kebangkitan mereka dapat mengetahui Siapakah Dia yang telah menderita bagi mereka, dan apa yang telah dipersiapkan olehNya, Yang adalah Tuhan, bagi mereka yang mengasihi Dia. Inilah yang oleh Gereja dirayakan.
Dalam Transfigurasi tersebut, kehadiran Musa dan Elia penting untuk pemahaman dan perayaan tersebut. Banyak dari kidungnya merujuk pada dua tokoh terkemuka dari Perjanjian Lama ini seperti halnya tiga bacaan kitab suci Sembahyang Senja (Vesper) yang mengatakan hal penyataan kemuliaan Allah kepada orang-orang kudus jaman terdahulu (Keluaran 24:12–18; 33:11–34:8; 1 Raja-raja 19:3–16).
Musa dan Elia, menurut ayat-ayat Kitab yang dibacakan dalam Liturgi, bukan hanya tokoh terbesar dari Perjanjian Lama yang hadir (pada peristiwa Transfigurasi Kristus), keduanya merepresentasikan Perjanjian Lama itu sendiri: Musa bagi (puncak daripada) Hukum (Taurat) dan Elia (bagi puncak) Para Nabi. Dan Kristus adalah pemenuhan Hukum (Taurat) dan Para Nabi (Mat 5.17) : “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” Keduanya (Musa dan Elia) juga merepresentasikan yang hidup dan yang mati, karena Musa mati dan dikuburkan, sementara Elia diangkat hidup-hidup ke surga untuk muncul kembali (Matius 11:13-14) untuk mengumumkan waktu keselamatan didalam Kristus sang Mesias. Pada saat menampakkan diri bersama Kristus di gunung itu dalam peristiwa Transfigurasi, Musa dan Elia menunjukkan pada para Murid tersebut bahwa Sang Juruselamat Mesias ada di sini bersama mereka, dan bahwa Dialah Sang Putra Allah yang disaksikan oleh Sang Bapa Sendiri (Matius 3:17), Allah dari semua ciptaan. Perjanjian, tentang yang hidup dan yang mati. Transfigurasi Kristus itu sendiri adalah pemenuhan Teofani dan manifestasi Allah, pemenuhan yang dibuat sempurna dalam pribadi Kristus. Transfigurasi Kristus mengungkapkan kepada kita bagaimana akhir kita sebagai orang Kristen, akhir dari semua manusia dan semua ciptaan untuk diubahkan dan dimuliakan didalam KeagunganNya.
Kidung
Troparion – irama 6
Engkau dimuliakan diatas Gunung, Ya Kristus Allah kami, Engkau menunjukkan kemuliaan-Mu kepada para murid-Mu semampu mereka menanggungnya. Biarlah juga terang kekal-Mu bersinar atas kami orang berdosa, melalui doa dari Sang Theotokos, Ya Sang Pemberi Terang kemuliaan bagi-Mu.
Kontakion – irama 7
Engkau telah dimuliakan diatas gunung, Ya Kristus Allah, dan para murid-Mu melihat kemuliaan-Mu semampu mereka; sehingga pada waktu mereka akan melihat penyaliban-Mu, mereka akan mengerti bahwa penderitaan-Mu adalah sukarela dan akan menyatakan kepada dunia bahwa Engkau adalah benar-benar Sang Terang dari Sang Bapa.
______
(bess-190820)
Ref. :
https://orthodoxwiki.org/Transfiguration
https://www.oca.org/orthodoxy/the-orthodox-faith/worship/the-church-year/transfiguration
https://www.acrod.org/readingroom/spirituallife/transfiguration
http://orthochristian.com/38739.html
